KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN

09.40 ReynoAR 0 Comments

Pendekatan Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar disebut  juga “ Basic Humanities “  yang berasal dari bahasa inggris yang berarti the humanities . Dalam bahasa latin Humanus adalah manusia , berbudaya , dan halus . Jadi , dengan mempelajari Th Humanities maka manusia akan lebih halus , berbudaya dan lebih halus .

Sedangkan sastra , awalnya berasal dari kata castra yang berarti tulisan . Sastra meliputi segala bentuk tulisan manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya . Contoh sastra misalnya : catatan ilmu pengetahuan , kitab – kitab suci , surat – surat , undang – undang , dan sebagainya .
Hal  – hal yang berkaitan dengan pengertian sastra adalah :
Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah dengan metode – metode tertentu yang objeknya yaitu segala yang berhubungan dengan seni sastra .
Sebagai aspek kegiatan sastra , ilmu sastra memiliki point – point tertentu yang saling berkaitan dalam memahami sastra secara keseluruhan  , yaitu :
Teori Sastra yaitu salah satu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas- asas , hukum – hukum , prinsip dasar sastra ( struktur , sifat , jenis , dan sistem sastra )
Sejarah sastra adalah ilmu yang mempelajari awal mula hingga perkembangan terbaru dari karya sastra .

Kritik sastra ( Telaah Sastra ) adalah ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan apresiasi dengan cara mempertimbangkan , menilai terhadap suatu karya sastra .
Filologi adalah cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai , sikap hidup , dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang prinsip-prinsip, hukum, kategori, kriteria karya sastra yang membedakannya dengan yang bukan sastra .
Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik . Contoh : puisi , cerpen atau novel , dan drama .
Pada dasarnya fungsi dari karya sastra adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dengan masyarakat pembaca . Menurut Horatius sastra itu berguna dan menyenangkan .  Selain itu sastra  juga didukung oleh cerita yang membuat orang lebih mudah tertarik dan mudah mengemukakan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif .
Selain itu sastra digunakan untuk membahas masalah – masalah kemanusiaan yang membantu kita untuk jadi lebih humanus .

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

            Prosa adalah Karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai tidak terikat oleh rima , ritma , jumlah baris , dan sebagainya . Unsur – unsur dalam prosa yaitu :
1. Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2. Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
3. Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
4. Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan watak pelaku.
5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
1. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
2. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
6. Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa
7. Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa
Macam – Macam prosa , yaitu :

PROSA LAMA

Prosa lama adalah prosa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama Indonesia. Prosa lama terbagi atas:
1. Bidal
Bidal adalah cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias.
Bidal terdiri dari beberapa macam, diantaranya:
a. Pepatah
Pepatah adalah suatu peri bahasa yang mengunakan bahasa kias dengan maksud mematahkan ucapan orang lain atau untuk menasehati orang lain.
Contoh: Malu bertanya sesat di jalan
Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
b. Tamsil
Tamsil (ibarat) adalah suatu peribahasa yang berusaha memberikan penjelasan dengan perumpamaan dengan maksud menyindir, menasihati, atau memperingatkan seseorang dari sesuatu yang dianggap tidak benar.
Contoh: Tua-tua keladi ,makin tua makin menjadi.
Keras-keras kersik, kena air lemut juga.
c. Kiasan
Ungkapan tertentu untukmenyampaikan maksud yang sebenarnya kepada seseorang karena sifat, karakter, atau keadaan tubuh yang dimilikinya.Kata-kata sebutan yang digunakan dengan cara tersebut dinamakan bahasa kiasan.
Contoh: Makan tangan = memperoleh keuntungan besar
Buah hati = kekasih atau orang yang sangat dicintai.
d. Perumpamaan
Perumpamaan adalah suatu peribahasa yang digunakan seseorang dengan cara membandingkan suatu keadaan atau tingkah laku seseorang dengan keadaan alam, benda, atau makhluk alam semesta.
Contoh: Seperti anjing makan tulang
Seperti durian dengan mentimun.
e. Pemeo
Pemeo adalah suatu peribahasa yang digunakan untuk berolok-olok, menyindir atau mengejek seseorang atau suatu keadaan.
Contoh:
Ladang Padang, orang Betawi: maksudnya berlagak seperti orang Padang padahal dia orang Betawi atau orang Betawi yang berlagak kepadang-padangan.
Bual anak Deli: maksudnya membual seperti membualnya daerah Deli yang terus menerus, namun isinya tidakbermakna.
2. Hikayat
Hikayat berasal dari India dan Arab, yaitu bentuk sastra lama yang berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran,putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib.kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah.
Contoh: Hikayat Hang Tuah
Kabayan
Si Pitung
3. Sejarah atau Tambo
Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.
Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.
Contoh:
Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
4. Dongeng
Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yangluar biasa dengan penuh khayalan. Fungsi dongeng hanyalah sebagai penghibur hati saja atau pelipur lara. Itulah sebabnya dongeng disebut juga cerita pelipur lara.
Bentuk-bentuk cerita dongeng:
a. Mite
Dongeng yang berisikan tentang hal-hal yang gaibatau alam gaib, seperti dewa,peri ataupun Tuhan.
Contoh:
Cerita Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana
Cerita Nyi Roro kidul
Dongeng Abu Nawas
b. Sage
Dongeng tentang kepahlawanan,keperkasaan, serta kesaktian raja, pangeran atau tokoh-tokoh tertentu.
Contoh;
Dongeng Kesaktian Hang Tuah
Dongeng Kesaktian dan keperkasaan Patih Gajah Mada
c. Fabel
Fabel adalah dongeng tentang binatang yang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti manusia.
Contoh:
Cerita Si Kancil yang Cerdik
Dongeng Perlombaankancil dan siput
d. Legenda
Dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
Contoh:
Cerita tentang Tangkuban perahu
Dongeng Malinkundang
Dongeng terjadinya Kota Bandung
e. Penggeli Hati
Penggeli hati adalah cerita komedi yang berkembang dalam suatu masyarakat.
Contoh:
Si Kabayan, CeritaPak Belalang,Cerita Lebai Malang, Abu Nawas, dll.
f. Cerita perumpamaan
Dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik.
Misalnya, orang yang pelit akan dinasehati dengan cerita Haji Bakhil atau Haji Pelit. Yang 
sombong akan dinasehati dengan cerita Firaun.

5. Kisah
Karya sastra lama yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh kisah dalam karya sastra lama, antara lain:
a. Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan
b. Kisah Abdullah ke Jedah.
PROSA BARU                                 
1. Roman, adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya..
2. Novel, berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik.
3. Cerpen, adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
4. Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
5. Kritik, adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6. Resensi, adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
7. Esai, adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll.
Nilai – Nilai Dalam Prosa Fiksi

Adapun nilai- nilai yang diperoleh pembaca dalam sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti- hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman hidup banyak orang.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi 2 :
Karya sastra yang menyuarakan inspirasi, dan juga karya sastra yang menyuarakan gejolak zaman. Ada juga yang menyuarakan kedua- duanya. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, biasanya mengajak pembaca mengikuti apa yang dikehendaki jamannya.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi mengajak pembaca untuk merenung.
Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi- interaksi tokoh- tokohnya.
( Moral ) Karya Sastra :
Karya sastra yang menyuarakan zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya .
Karya sastra yang menyuarakan gejolak pada zamannya .

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

          Puisi adalah seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan atau selain arti semantiknya .
Ciri – Ciri Puisi adalah  :
Ciri – ciri puisi lama
Anonim ( pengarang tidak diketahui )
Terikat jumlah baris , rima , dan irama
Merupakan kesusastraan lisan
Gaya bahasanya statis ( tetap ) dan klise
Isinya fantatis dan istanasentris
Ciri – ciri puisi baru
Pengarangnya diketahui
Tidak terikat jumlah baris , rima , dan irama
Berkembang secara lisan dan tertulis
Gaya bahasanya dinamis ( berubah – ubah )
Isinya tentang kehidupan pada umumnya
Hubungan puisi dengan Ilmu Budaya Dasar :
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup seseorang .
Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual .
Puisi dan keinsyafan sosial .


contoh puisi :
sahabat sejatiku....
sahabat setiaku...
berpuluh-puluh tahun kita bersama
banyak kenangan yang kita lewati bersama
banyak tawa dan canda
banyak air mata ketika peprisahan itu akhirnya datang dan membuat kita berpisah
membuat kita berbeda
membuat kita memliki teman baru
teman yang tidak seperti kalian
teman yang berbeda

0 komentar:

Manusia dan Kebudayaan

07.11 ReynoAR 0 Comments

Manusia dan Kebudayaan


A.    MANUSIA


Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.


Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia, yaitu :

1.   Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu

* Jasad         * Hayat.

* Ruh           * Nafas.


2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

> Id, merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.


> Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.


> Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.


B. HAKEKAT MANUSIA

> Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.


>  Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:

1. Perasaan intelektual,

2. Perasaan estetis,

3. Perasaan etis,

4. Perasaan diri,

5. Perasaan sosial,

6. Perasaan religius.


>  Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.

> Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.


C. Kepribadian Bangsa Timur

Budaya yang terdapat di dunia beraneka ragam. Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu masing-masing, selain itu juga karena letak geografis daerah tersebut. Manusia mendiami wilayah yang berbeda, ada yang di wilayah Barat, Timur Tengah, dan Timur. Berada di lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan, adat istiadat, budaya juga berbeda. Perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Misalnya pada bangsa timur, bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah, bangsa yang mempunyai kepribadian baik, dan bangsa yang bersahabat. Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan bangsa timur.


Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur, sudah jelas kita semua tahu bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit. Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang dijunjung tinggi.


D. Pengertian Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.


Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislow Malinowski berpendapat bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi, Afrika. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


E. Unsur-unsur Kebudayaan

Mengenai unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :

Bahasa

Sistem Pengetahuan

Organisasi Sosial

Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Sistem Mata Pencaharian

Sistem Religi

Kesenian

F. Wujud Kebudayaan

J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :

Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.

Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat

Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut :

1. Wujud Ide

Wujud tersebut menunjukan wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.


Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.


2.  Wujud perilaku

Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem sosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.

3. Wujud Artefak

Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.


G. Orientasi Nilai Budaya

Orientasi nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola..pada prinsip.. yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah.

Ada tiga asumsi:

1. Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah

2. Solusi yang tersedia tidak terbatas

3. Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial tampak pada setiap budaya.


> Orientasi human nature

Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral. Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;

1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah

2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah

3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat

4. manusia adalah campuran baik dan jahat.

5. manusia itu baik tapi dapat berubah

6. manuysia itu baik dan tidak dapat berubah


> Orientasi nature/alam –person

Ada tiga tipe utama yaitu:

1. Menguasai alam: orientasi ini melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah

2. Harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa di sini tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia, sifat dan supernatural.

3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.


> Orientasi waktu

Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu

1. Waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi di masa lalu

2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi masa depan.

3. Orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.


> Orientasi aktivitas

Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:

1. Doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu

2. Being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing

3. Becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.


> Orientasi relational

Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang lain yaitu:

1.    Individualism

orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok. Contoh negara yang seperti ini adalah Amerika Serikat

2.Orientasi langsung atau lineality

orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut. Contohnya beberapa negara aristokrasi di Eropa.

3. Collaterality

orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok di atas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak mempertimbangkannya kecuali sebagai lawan anggota kelompok. Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau universitas di mana dia belajar.


> Penerapan Orientasi

Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers. Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya Inggris dan Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.


H. Perubahan Kebudayaan

Pengertian perubahan kebudayaan adalah  suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.


Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan di dalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi sosial. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.


I. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya?


Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.


Contoh :

1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan

Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.


2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )

Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)


3     Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial

Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.


4.Kebudayaan khusus atas dasar agama

Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.


5.    Kebudayaan berdasarkan profesi

Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.komentar

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

BerbaBerbagi ke Facebook

0 komentar: