TUGAS BAHASA INDONESIA " PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI "
00.28
ReynoAR
0 Comments
00.28 ReynoAR 0 Comments
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah payung besar
terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan
menyampaikan informasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya.
Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sangatlah
penting untuk mendapatkan informasi yang sulit didapatkan jika menggunakan
teknologi manual,contohnya adalah pengembangan teknologi berupa GPS. purwarupa
penampil lokasi manusia menggunakan GPS dengan kordinat lintang dan bujur,ini
diciptakan untuk memudahkan penemuan letak tubuh manusia yang menjadi korban
bencana alam yang sulit dicari,maka teknologi ini dilengkap dengan tampilan
data kordinat lintang bujur dari GPS(Suparto Soedintno,Dirgantara Rahadian,Eko
Kurniawan Gufron,2012). Lalu metode survey GPS untuk pemetaan aliran irigasi
sebagai data masukan system informasi geografi,pengumpulan data teknis diawali
dengan menggambarkan peta lokasi dengan skala 1:50.000 relatif terhadap
kecamatan seperti terlihat dengan GPS(Ekojono,Andriani Parastiwi,2012).
Dengan pendidikan teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin berkembang teknologi yang begitu modern pula diciptakanlah contohnya
adalah desain system pengenalan wajah dengan variasi ekspresi dan posisi
menggunakan metode EIGENFACE. Teknologi ini membuat system pengenenalan wajah
dengan syarat objek yang sama dengan perbedaan ekspresi dan pencahayaan harus
dapat dikenali sebagai satu objek yang sama(Eri Prasetyo,isna Rahmawati,2006).
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan sistem
komunikasi yang semakin mutakhir juga mempermudah pemanfaatan untuk informasi
geografis sebagai sarana pemerataan tanaga medis di puskesmas,memberikan
fasilitas pencarian informasi puskesmas dan tenaga medis yang ada di kabupaten
terpencil data ditampilkan pada peta dan form(Emma Utami,Lisse Dwi
Nismandari,2008).
Daftar
Pustaka:
Darmawan,D 2012
‘Pendidikan teknologi informasi dan komunikasi’,jakarta
Ekojono & parastiwi,A 2012, ‘Metode survey GPS untuk pemetaan aliran irigasi sebagai data masukan system
informasi geografi’, Peran pengembangan aplikasi teknologi dan informasi
dalam membangun bangsa, POLITEKNIK NEGERI, Malang
Prasetyo,E & Rahmatun,I 2006,’Desain system pengenalan wajah dengan variasi ekspresi dan posisi
menggunakan metode EIGENFACE’, Jurnal ilmiah informatika dan komputer,Jakarta
,NO.01-JILID.11, pp.33
Rafiudin,R 2006, ’Sistem
komunikasi data mutakhir’, Surabaya
Soedintno,S,Rahadian,D & Gufron,EK 2012, ’purwarupa penampil lokasi manusia
menggunakan GPS dengan kordinat lintang dan bujur’ ,Jurnal
Informatika,bandung , vol.08-No.01, pp.23
Utami,E & Nismandari,LD 2008,’Pemanfaatan teknologi system informasi geografis sebagai sarana
pemerataan tenaga medis dipuskesmas’ ,SNASTI 2008 ,STIKOM SURABAYA,Surabaya
20.39
ReynoAR
0 Comments
20.39 ReynoAR 0 Comments
Database
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja dengan basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik. Sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
TUGAS BAHASA INDONESIA 1
20.39
ReynoAR
0 Comments
20.39 ReynoAR 0 Comments
Database
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja dengan basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik. Sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
TEORI ORGANISASI UMUM 2 (Perilaku Konsumen)
00.13
ReynoAR
0 Comments
00.13 ReynoAR 0 Comments
Perilaku Konsumen
BAB I Pendahuluan
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produkdan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
BAB II Pembahasan
Aplikasi Perilaku Konsumen dalam Bisnis
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif. Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualan produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.
Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Roda analisis konsumen
Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan pemasar untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik.[5] Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.
Afeksi dan kognisi
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, suasana hati/mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktivitas kognisi yang terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi ke dua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktivitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.
Proses pengambilan keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasiapakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akanmerek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
Faktor-faktor yang memengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikapsuka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Sumber:
Tugas Teori Organisasi Umum 2
Struktur Pasar
BAB I Pendahuluan
Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
· Pasar persaingan sempurna: Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
· Pasar oligopoli: Pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
· Pasar duopoli: Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoli, namun pada Pasar duopoli hanya ada dua perusahaan.
· Pasar persaingan monopolistik Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
· Pasar oligopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
BAB II Pembahasan
- Pengertian pasar
Dalam arti sempit : pasar tempat dimana pada umumnya brang dan jasa diperjualbelikan
Dalam arti luas : proses dimana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk menentukan atau menetapkan haarga keseimbangan/harga pasar.
- Syarat pasar
a. Terdapat penjual dan pembeli
b. Tersedia barang dan jasa yang akan diperjualbelikan
c. Terajadinya transaksi antara pembeli dan penjual melalui proses tawar menawar
d. Tersedianya media untuk interaksi antara penjual dan pembeli
- Fungsi pasar
a. Fungsi distribusi
b. Fungsi pembentukan harga
c. Fungsi promosi
- Unsur-unsur pasar
a. Konsumen
b. Produsen
c. Pembangunan
d. Sumber daya manusia
- Bentuk-bentuk pasar
Bentuk pasar atau struktur pasar adalah berbagai hal yang mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar.
A. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen dangat banyak. Merupakan struktur pasar yang paling ideal.
Cirri-ciri :
1) Terdapat banyak penjual dan pembeli
2) Barang yang diperjualbelikan homogeny
3) Setiap perusahaan bebas keluar masuk
4) Pembeli mengethui kondisi pasar
5) Factor produksi bebas keluar masuk pasar
6) Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar
7) Tidak ada campur tangan pemerintah
Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna.
Kebaikan
|
Keburukan
|
1. Tidak ada iklan
2. Tidak tampak kegiatan saling menyaingi antarpenjual
3. Adanya satu harga
4. Kepuasan konsumen maksimal karena bebas menentukan pilihan
5. Keuntungna produsen maksimal
6. Produksi barang denga biaya minimal
|
1. Tidak ada pilihan bagi konsumen untuk memilih karena semua brang sama dan sejenis
2. Harga tidak bias ditawar lagi
3. Perusahaan tidak punya anggran untuk mengadakan penelitian.
|
B. PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
Adalah pasar dimana jumlah pembeli dan penjual tidak sebanding.
Ada kemungkinan dikuasai olehh satu penjual atau beberapa penjual sedangkan pembeli satu atau beberapa pembeli.
1) Pasar monopoli : hanya ada satu penjual yang menguasai perdagangan sehingga penjual dapat menentukan harga dan mencari keuntungan sebanyak mungkin.
Cirri utama pasar monopoli :
a) tertutupnya pintu masuk ke pasar
b) Hanya ada satu penjual dan banyak pembeli
c) Tidak ada perusahaan lain yang bias membuat barang substitusi yang ssempurna
d) Rintangan cukup kuat untuk masuk ke pasar
e) Pembeli tidak punya barang untuk memilih barang
f) Keuntunga hanya untuk satu penjual
g) Harga ditentukan pleh perusahaan
Kebaikan dan keburukan pasar monopoli :
Kebaikan
|
Keburukan
|
1. Menghindari produk tiruan dan persaingan yang tidak sehat
2. Terjaganya kesinambungan stabilitas perusahaan
3. Mendorong penggunaan mesin dg tingkat teknologi tinggi
4. Mendorong peningkatan kinerja departemen penelitian dan pengembangan
|
1. Penyalahgunaan kekuaan ekonomi
2. Adanya pelecehan terhadap posisi pembeli
3. Adanya kesenjangan dalam pembagian pendapatan
4. Tidak ada persaingan
5. Mengurangi kesejahteraan konsumen
|
Oleh karena pasar monopoli hanya da ssatu penjual, maka pemerintah perlu camputangan dalam mengendalikan dampak negatifnya, antara lain :
a. Mencegah monopoli itu sendiri
b. Membrikan ijin kepada perusahaan baru
c. Menambah penawaran barang dalam negeri dengan impor
d. Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET)
2) Pasar oligopoly : hanya terdapat beberapa produsen atau sedikit perusahaan saja yang menjual produk yang identik atau mirip satu sama lain dengan banyak pembeli.
Cirri-ciri :
a) Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak
b) Terdapat beberapa produsen yang menguasai pasar
c) Terdapat halangan kuat untuk masuk pasar
d) Kekuasaaan menentukan harga adakalanya kuat dan ada kalanya lemah
e) Satu diantara oligopolis adalah market leader yaitu penjual yg memiliki pangsa pasar yg terbesar
Kebaikan dan keburukan pasar oligopoly :
Kebaikan
|
Keburukan
|
1. Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan investasi besar untuk masuk pasar
2. Jumlah penjual sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu
3. Bila terjadi perang harga, konsumen aklan diuntungkan
|
1. Terdapat rintangan yg kuat untuk masuk pasar
2. Akan terjadi perang harga
3. Produsen jika melakukan kerjasama akan merugikan konsumen
|
3) Pasar monopolistik : bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual produk yang kurang lebih sama tetapi dengan berbagai macam variasi
Cirri-ciri :
a) Terdapat banyak penjual
b) Terdapat diferensiasi produk
c) Penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu
d) Terdapat persaingan yg ketat dalam kuantitas dan iklan
Kebaikan dan keburukan
Kebaikan
|
Keburukan
|
1. Tdp banyak penjual sehingga konsumen memiliki pilihan
2. Bebas keluar masuk pasar akan mendoirong produsen berkompetsi sehat
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yg diinginkan
4. Pasar yg mudah dijumpai
|
1. Memiliki tingkat persaingan yg tinggi
2. Untuk masukpasar tetap butuh modal yang besar
3. Mendorong produsen mengdakan inovasi produksi
|
BAB III Penutup
Walaupun perusahaan monopoli menetapkan harga tinggi, jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam pasar persaingan sempurna tetapi pemerintah disamping memberikan hak eksklusif, perintah juga akan menetapkan harga/ tarif penjualan dari barang atau jasa yang disediakan oleh perusahaan tersebut. Dengan cara inilah kepentingan konsumen dapat dilindungi, yaitu para konsumen dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga yang relatif rendah. Penentuan harga dilakukan dan dikuasai oleh perusahaan, maka perusahaan monopoli disebut sebagai perusahaan penentu harga (price setter).
Sumber:
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar: